Aku Menjadi Ibu

by Jamilatul Istiqomah, April 12, 2023
Aku Menjadi Ibu
Paling tulus, paling cinta, paling sabar bagiku itu manusia yang menjelma menjadi Ibu. Cinta kasih seorang ibu tak termakan oleh waktu, tiada batas, dan tiada syarat. Sebagai ibu selalu menginginkan segala yang terbaik dari anaknya. 

Selama Sembilan bulan mengandung hingga rela mempertaruhkan jiwanya untuk keselamatan anaknya. Kondisi fisik dan psikis seorang ibu pun harus dijaga agar anak di dalam kandungan hingga lahir keadaannya sennatiasa sehat dan aman.

Lahirnya putri kecil cantikku sungguh penuh dengan tawa Bahagia. Menatap bola mata bulat yang bening, kulit putih bersih, jari-jari kecil yang lembut, kaki-kaki mungil dan mendengar suara tangisan pertamanya. Aku dianugerahi oleh Allah putri kecil yang begitu cantik. 

Kehadirannya menjadikanku resmi dipanggil menjadi seorang ibu. Ku pandangi setiap lekuk tubuhnya, segala keindahannya tidak bisa aku jelaskan persatu. Aku sungguh terlampau Bahagia. Suara tangisan putriku mampu menghilangkan kekhawatiranku. Tubuhnya yang hangat mulai menempel di atas dadaku. 

Sama halnya dengan ibuku kepadaku dan ibu yang lainnya terhadap anaknya, aku berjanji pada diriku sendiri untuk menyanyanginya dengan sepenuh hati. Putri cantikku harus tumbuh senantiasa sehat, Bahagia dan tangguh. 

Hari berubah bulan, bulan menjadi tahun ia pun tumbuh dan berkembang dengan baik. Bahkan ada di titil dimana Lelah yang membuatku depresi. Hingga aku kehilangan semangat untuk menjalani kehidupan. 

Namun, aku merasa bersyukur hilangnya semangat untuk menjalani kehidupan pun sirna. Sebab putri kecilku mampu membangkitkan keterpurukan yang kurasakan. Kebahagiaanku adalah putri kecilku. Putri kecilku bagaikan deraian hujan. Aku laksana bumi yang rekah mereguk rakus setiapkali bulir ocehan dan lakunya menyentuh hatiku. Aku selalu bahagia bersamanya.

Banyak hal yang dilakukan bersama putri kecilku. Aku sangat menyadari bahwa sebagai ibu dalam kehidupan sangatlah penting. Bahkan hingga penghujung usia, kasihku pada putri kecilku tak akan luntur termakan masa. 

Aku belum merasa menjadi ibu yang sempurna. Namun aku masihlah menjadi ibu yang masih berproses untuk belajar terus menerus sepanjang hayat. Namun, kasih sayangku padanya akan senatiasa terasa sampai kapanpun.

SHARE 0 comments

Add your comment

© www.jurnaljamila.com about another home of my mind · Designed by Sahabat Hosting